Kabar Terkini

Latihan Semester 1

3/5
Seorang siswa ingin membuat algoritma untuk menentukan apakah suatu bilangan bulat positif adalah bilangan prima atau bukan. Berikut adalah algoritma yang dirancang oleh siswa tersebut:
1. Input: bilangan bulat positif n
2. Jika n ≤ 1, maka bukan prima, selesai
3. Jika n = 2, maka prima, selesai
4. Jika n habis dibagi 2, maka bukan prima, selesai
5. Set i = 3
6. Selama i < n, lakukan:
a. Jika n habis dibagi i, maka bukan prima, selesai
b. Tambahkan i dengan 2 (i = i + 2)
7. Prima, selesai

Algoritma tersebut memiliki kelemahan karena:
A. Tidak bisa mendeteksi bilangan prima yang lebih besar dari 100
B. Bilangan 2 seharusnya tidak dianggap sebagai bilangan prima
C. Tidak efisien karena mengecek semua bilangan ganjil hingga n-1
D. Memberikan hasil yang salah untuk beberapa bilangan prima ganjil
Pembahasan:

Jawaban yang benar adalah C. Tidak efisien karena mengecek semua bilangan ganjil hingga n-1.

Algoritma tersebut akan memberikan hasil yang benar untuk semua bilangan, tetapi tidak efisien. Kelemahan utamanya adalah algoritma mengecek semua bilangan ganjil dari 3 hingga n-1, padahal untuk menentukan keprimaan suatu bilangan n, kita hanya perlu mengecek hingga akar kuadrat dari n.

Jika n habis dibagi oleh suatu bilangan lebih besar dari akar kuadrat n, maka n pasti juga habis dibagi oleh bilangan lain yang lebih kecil dari akar kuadrat n.

Contohnya, untuk mengecek apakah 100 adalah prima, kita hanya perlu mengecek pembagi hingga 10 (akar kuadrat dari 100), bukan hingga 99.

Pilihan A salah karena algoritma ini bisa mendeteksi bilangan prima berapapun besarnya. Pilihan B salah karena 2 memang merupakan bilangan prima (bilangan prima terkecil). Pilihan D salah karena algoritma ini memberikan hasil yang benar untuk semua bilangan prima ganjil.

4/5
Sebuah sekolah mengalami permasalahan dengan sampah plastik di lingkungan sekolah. OSIS ingin menerapkan pemecahan masalah dengan metode Design Thinking. Setelah melakukan empati dan mendefinisikan masalah, tahap berikutnya dalam Design Thinking adalah:
Pembahasan:

Jawaban yang benar adalah C. Foto dengan lisensi Creative Commons Attribution dari Flickr.

Foto dengan lisensi Creative Commons Attribution (CC-BY) secara eksplisit memperbolehkan penggunaan, termasuk untuk website, tanpa perlu izin khusus atau pembayaran royalti. Syarat utamanya adalah memberikan atribusi yang tepat kepada pencipta asli (mencantumkan nama pencipta dan sumber foto).

Sementara itu, pilihan lainnya memerlukan izin atau pembayaran:

- Pilihan A (lagu hits) dilindungi hak cipta dan memerlukan lisensi dari pemegang hak cipta (label rekaman dan/atau pencipta lagu) untuk digunakan sebagai musik latar website.

- Pilihan B (font premium) biasanya memerlukan pembayaran lisensi untuk penggunaan komersial atau bahkan non-komersial, tergantung pada ketentuan penggunaannya.

- Pilihan D (screenshot film) termasuk materi berhak cipta dan umumnya memerlukan izin dari pemilik hak cipta film untuk digunakan di website, meskipun dalam beberapa kasus terbatas bisa masuk dalam kategori "penggunaan wajar" (fair use).

Memahami jenis lisensi konten digital sangat penting untuk menghindari pelanggaran hak cipta dalam pembuatan konten digital.

1/5
Dalam pengembangan cerita digital, teknik brainstorming yang paling efektif untuk menghasilkan ide-ide yang tidak biasa dan mengatasi writer's block adalah:
A. Membatasi ide-ide pada topik yang sangat spesifik dan familiar
B. Mengevaluasi dan mengkritik setiap ide segera setelah muncul
C. SCAMPER (Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to other uses, Eliminate, Reverse)
D. Menggunakan ide yang sudah pernah dibuat sebelumnya dengan sedikit modifikasi
Pembahasan:

Jawaban yang benar adalah C. SCAMPER (Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to other uses, Eliminate, Reverse).

SCAMPER adalah teknik brainstorming yang sangat efektif untuk menghasilkan ide-ide baru dan tidak biasa karena mendorong pemikiran lateral dan kreativitas melalui pertanyaan-pertanyaan spesifik:

- Substitute (Ganti): Apa yang bisa digantikan dalam cerita? (karakter, setting, konflik)

- Combine (Kombinasikan): Ide atau elemen apa yang bisa dikombinasikan secara tidak biasa?

- Adapt (Adaptasi): Bagaimana ide atau konsep dari konteks lain bisa diadaptasi?

- Modify/Magnify (Modifikasi/Perbesar): Bagaimana mengubah skala atau intensitas elemen cerita?

- Put to other uses (Fungsi lain): Bagaimana menggunakan elemen cerita dengan cara yang tidak biasa?

- Eliminate (Eliminasi): Apa yang bisa dihilangkan dari cerita konvensional?

- Reverse/Rearrange (Balik/Susun ulang): Bagaimana jika urutan atau perspektif dibalik?

Pilihan A (membatasi ide pada topik spesifik) justru dapat membatasi kreativitas. Pilihan B (mengevaluasi segera) bertentangan dengan prinsip brainstorming yang menunda evaluasi untuk mendorong kreativitas. Pilihan D (menggunakan ide lama) kurang mendorong orisinalitas.

2/5
Seorang siswa membuat cerita digital tentang perubahan iklim. Cerita tersebut dimulai dengan menunjukkan dampak bencana lingkungan, kemudian karakter utama menghadapi berbagai rintangan dalam upaya mereka mengatasi masalah tersebut, dan diakhiri dengan solusi yang berhasil diterapkan. Struktur cerita ini mengikuti model:
A. In Medias Res
B. Struktur Non-Linear
C. Struktur Tiga Babak (Three-Act Structure)
D. Struktur Episodik
Pembahasan:

Jawaban yang benar adalah C. Struktur Tiga Babak (Three-Act Structure).

Struktur Tiga Babak adalah model naratif klasik yang membagi cerita menjadi tiga bagian utama:

1. Babak I (Persiapan/Setup): Memperkenalkan dunia cerita, karakter, dan konflik utama. Dalam cerita ini, bagian awal yang menunjukkan dampak bencana lingkungan memperkenalkan masalah dan setting cerita.

2. Babak II (Konfrontasi/Confrontation): Karakter menghadapi berbagai rintangan, konflik semakin intensif, dan masalah menjadi lebih kompleks. Dalam cerita ini, bagian di mana karakter utama menghadapi berbagai rintangan dalam upaya mengatasi masalah lingkungan.

3. Babak III (Resolusi/Resolution): Klimaks dan penyelesaian konflik, serta kesimpulan cerita. Dalam cerita ini, bagian di mana solusi berhasil diterapkan dan masalah teratasi.

Pilihan A (In Medias Res) adalah teknik memulai cerita di tengah aksi atau konflik, bukan dari awal kronologis. Pilihan B (Struktur Non-Linear) melibatkan alur waktu yang tidak kronologis dan sering melompat antar waktu. Pilihan D (Struktur Episodik) terdiri dari episode-episode relatif mandiri dengan sedikit kontinuitas plot keseluruhan.

3/5
Dalam pengembangan karakter untuk cerita digital, pendekatan yang menghasilkan karakter paling mendalam dan realistis adalah:
A. Fokus terutama pada penampilan fisik dan atribut visual karakter
B. Membuat karakter yang hanya memiliki sifat-sifat positif tanpa kelemahan
C. Mengembangkan tiga dimensi karakter: fisik, sosiologis, dan psikologis, termasuk kekuatan dan kelemahan
D. Mendasarkan karakter sepenuhnya pada stereotip yang sudah dikenal
Pembahasan:

Jawaban yang benar adalah C. Mengembangkan tiga dimensi karakter: fisik, sosiologis, dan psikologis, termasuk kekuatan dan kelemahan.

Pendekatan tiga dimensi adalah metode pengembangan karakter yang komprehensif, dikembangkan oleh Lajos Egri, yang menciptakan karakter yang mendalam dan realistis melalui:

1. Dimensi Fisiologis: Aspek fisik karakter (usia, tinggi, berat, fitur wajah, gestur, suara, cacat atau keunikan fisik, dll)

2. Dimensi Sosiologis: Latar belakang dan konteks sosial (keluarga, pendidikan, pekerjaan, agama, etnisitas, kelas sosial, status ekonomi, dll)

3. Dimensi Psikologis: Kehidupan batin dan kepribadian (nilai-nilai, ambisi, frustrasi, temperamen, sikap, kecerdasan, ketakutan, kekuatan, kelemahan, dll)

Karakter yang realistis memiliki kekuatan dan kelemahan, memiliki motivasi yang kompleks, dan berubah atau berkembang sepanjang cerita (character arc).

Pilihan A (fokus pada penampilan fisik) hanya mencakup satu dimensi dan menghasilkan karakter yang dangkal. Pilihan B (hanya sifat positif) menghasilkan karakter yang tidak realistis dan tidak menarik. Pilihan D (berbasis stereotip) menghasilkan karakter yang tidak original dan tidak memiliki kedalaman.

4/5
Seorang siswa ingin menulis konten untuk Instagram tentang sejarah transportasi umum di Indonesia. Pendekatan penulisan yang paling efektif untuk platform ini adalah:
A. Esai akademis komprehensif dengan banyak istilah teknis dan referensi
B. Caption singkat dengan fakta menarik, visual yang kuat, dan bahasa yang conversational
C. Paragraf panjang tanpa pembagian dan minim formatting visual
D. Analisis statistik detail tentang perkembangan transportasi dalam 50 tahun terakhir
Pembahasan:

Jawaban yang benar adalah B. Caption singkat dengan fakta menarik, visual yang kuat, dan bahasa yang conversational.

Instagram adalah platform visual yang mengutamakan konten singkat dan menarik, dengan karakteristik pengguna yang cenderung memindai (scan) daripada membaca mendalam. Pendekatan yang paling efektif adalah:

1. Caption singkat - Instagram membatasi tampilan awal caption sekitar 125 karakter sebelum "selengkapnya", dan pengguna cenderung tidak membaca caption panjang.

2. Fakta menarik - Menyajikan informasi dalam bentuk fakta-fakta yang catchy dan mudah diingat membuat konten lebih shareable.

3. Visual yang kuat - Instagram adalah platform berbasis gambar, sehingga visual berkualitas tinggi sangat penting untuk menarik perhatian.

4. Bahasa conversational - Tone yang informal dan interaktif sesuai dengan sifat sosial platform ini.

Pilihan A (esai akademis) terlalu formal dan panjang untuk Instagram. Pilihan C (paragraf panjang tanpa pembagian) sulit dibaca di layar kecil dan tidak sesuai dengan kebiasaan pengguna Instagram. Pilihan D (analisis statistik detail) terlalu teknis dan kurang engaging untuk platform sosial media.

5/5
Dalam pengembangan latar (setting) untuk cerita digital tentang masa depan, pendekatan world-building yang paling efektif adalah:
A. Menciptakan dunia yang sepenuhnya fantasi tanpa kaitan dengan realitas saat ini
B. Menjelaskan semua detail dunia secara langsung di awal cerita dalam satu bagian panjang
C. Mengembangkan aturan dan logika dunia yang konsisten, serta mengungkapkan detail latar secara organik melalui cerita
D. Fokus hanya pada teknologi futuristik tanpa mempertimbangkan aspek sosial dan budaya
Pembahasan:

Jawaban yang benar adalah C. Mengembangkan aturan dan logika dunia yang konsisten, serta mengungkapkan detail latar secara organik melalui cerita.

World-building yang efektif untuk cerita digital tentang masa depan melibatkan:

1. Aturan dan logika dunia yang konsisten - Dunia fiksi harus memiliki sistem internal yang masuk akal, bahkan jika berbeda dari dunia nyata. Konsistensi ini membuat dunia terasa kredibel.

2. Pengungkapan organik - Mengenalkan detail latar secara alami melalui dialog, tindakan karakter, atau narasi yang relevan dengan plot, daripada menjelaskan semuanya sekaligus (menghindari "info dump").

3. Keseimbangan familiar dan baru - Menghubungkan elemen futuristik dengan realitas yang dikenal pembaca membuatnya lebih dapat direlasikan.

4. Integrasi latar dengan cerita - Latar bukan hanya backdrop pasif tetapi elemen aktif yang mempengaruhi karakter dan plot.

Pilihan A (dunia sepenuhnya fantasi) kehilangan kesempatan menciptakan hubungan dengan pembaca melalui elemen familiar. Pilihan B (menjelaskan semua detail di awal) memberikan terlalu banyak informasi sekaligus yang membuat pembaca kewalahan. Pilihan D (fokus hanya pada teknologi) mengabaikan aspek penting dari world-building yang komprehensif.

Hasil Quiz

0%
Belum Ada Nilai

Review Jawaban

Quiz Koding dan Kecerdasan Artifisial - Kelas 7

Quiz Koding dan Kecerdasan Artifisial

Kelas 7 SMP - Semester 1

Selamat Datang di Quiz KA!

Quiz ini berisi soal-soal pilihan ganda level HOTS (Higher Order Thinking Skills) untuk mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial kelas 7 SMP.

Anda akan menjawab 5 soal untuk setiap bab. Pilih bab yang ingin Anda kerjakan terlebih dahulu.

No comments

Featured Post

Kuis SPAB Versi 2

Kuis SPAB dan Mitigasi Kebencanaan Kuis SPAB dan Mitigasi Kebencanaan S...