Kisah Prakerin 2025: Jejak Pengalaman Siswa Multimedia
Jejak Pengalaman Siswa Multimedia
Kisah Prakerin 2025: Dalam bentuk naratif gaya cerpenhttps://youtube.com/shorts/7CUCQi5mXSc?feature=shared
Perjalanan di BAZNAS Provinsi Jatim
Langit Surabaya masih remang ketika dua siswi jurusan Multimedia kelas 11 itu bersiap memulai hari pertama prakerin. Seorang dari mereka tidak bisa mengendarai motor, sebuah kendala kecil namun berarti dalam dinamika sehari-hari. "Aku selalu harus mengandalkan teman untuk membeli keperluan kantor," kenangnya sambil tersenyum. Meski begitu, rating pengalamannya masih tinggi, 4 dari 5 bintang, karena ia mendapatkan banyak pembelajaran berharga.
"Di BAZNAS, aku belajar berbicara di depan umum saat melayani tamu. Aku juga banyak belajar tentang zakat dan program-program lainnya," ujarnya. Temannya yang satu lagi bahkan memiliki cerita lebih dramatis. "Awal magang, aku pernah menangis karena tersesat," akunya jujur. Publik speaking juga menjadi tantangan tersendiri baginya. Namun pengalaman itu justru menguatkan. Ia memberikan nilai sempurna, 5 dari 5 bintang.
Keduanya berharap bisa magang kembali di BAZNAS saat kuliah nanti. "Lingkungannya sangat baik," ujar mereka serempak.
Keseharian di One Offset
Tiga siswi menghabiskan masa prakerin mereka di One Offset. Ketiganya kompak menjawab "Alhamdulillah lancar tanpa kendala" ketika ditanya tentang hambatan selama prakerin.
Salah seorang dari mereka bercerita bagaimana ia belajar mengelola keuangan toko dengan baik, sementara yang lain mendapat kesempatan berharga dalam manajemen toko. "Disiplin" menjadi kata kunci yang selalu mereka sebut ketika ditanya tentang penerapan ilmu selama prakerin.
"Semoga bisa jadi bos muda," ujar salah satu dari mereka dengan penuh semangat saat ditanya harapan ke depan. Sementara dua lainnya memiliki harapan yang lebih sederhana namun sama bermaknanya, "Semoga bisa mendapat pekerjaan yang diinginkan."
Petualangan di Dunia Broadcasting
Seorang siswa berkesempatan prakerin di stasiun radio RRI Surabaya. Awalnya ia mengaku kurang menguasai peralatan seperti kamera, mixer, dan sebagainya. Namun justru di sanalah ia mendapatkan pengalaman berharga.
"Aku belajar setting podcast, mengetahui bagaimana podcast diproduksi, mengoperasikan aplikasi V-mix, bahkan menjadi operator saat ada rapat," ceritanya bersemangat. Ia memberikan rating sempurna untuk pengalaman prakerinnya.
Yang paling berkesan baginya adalah bagaimana ia belajar menghargai waktu. "Harapanku ke depan, semoga RRI Surabaya tidak kapok menerima anak seperti aku," ujarnya sambil tertawa.
Tantangan di Dunia Percetakan
Beberapa siswa mendapat kesempatan prakerin di berbagai tempat percetakan seperti Happy Print, Magic Star Digital Printing, dan Happy MPrint. Pengalaman mereka beragam dan kaya.
"Aku salah cetak ukuran kertas AP260," kenang seorang siswa tentang kendala yang pernah dihadapinya. Namun justru dari kesalahan itu ia belajar menghargai waktu dan bekerja cepat.
Siswa lain bercerita bagaimana ia belum diberi uang sampai prakerin berakhir. Meski begitu, ia tetap bersyukur karena mendapat banyak pelajaran berharga, seperti cara membuat stiker, finishing banner, finishing kertas, dan yang tak kalah penting, bertemu dengan orang-orang baik.
"Aku belajar menambah ilmu memakai CorelDRAW dan menghadapi customer, yang akhirnya menambah kepercayaan diriku," cerita siswa lainnya. Ia juga belajar bahwa komunikasi yang baik dengan pelanggan sangatlah penting.
Kolaborasi di PT Sogeh Bareng
Di PT Sogeh Bareng, seorang siswa menghadapi tantangan yang berbeda: teman-teman yang sulit diajak kerjasama. Namun justru dari situ ia belajar banyak tentang dinamika tim dan kepemimpinan.
"Aku mendapatkan teman-teman baru yang hebat, ilmu baru, dan banyak pelajaran berharga," ujarnya. Pengalaman itu mengajarkannya arti disiplin yang sesungguhnya.
Harapannya sederhana namun penuh makna: "SEMOGA SUKSES DI MASA DEPAN," tulisnya dengan huruf kapital, menunjukkan betapa ia bersungguh-sungguh dengan harapan tersebut.
---
Begitulah sekelumit kisah prakerin para siswa jurusan Multimedia. Meski menghadapi berbagai tantangan, mereka mampu mengubahnya menjadi pembelajaran berharga. Dari sekadar "disiplin" hingga "publik speaking", dari "finishing kertas" hingga "mengoperasikan V-mix", setiap pengalaman menorehkan jejak tersendiri dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan.
Prakerin bukan sekadar kewajiban sekolah, tapi juga jembatan menuju dunia kerja yang sesungguhnya. Tempat di mana teori bertemu praktek, di mana mimpi mulai menemukan jalannya.
*Ditulis berdasarkan laporan prakerin yang dikumpulkan pada Jumat, 11 April 2025*
Post Comment
No comments