Rumah Pendidikan 2025 DeepLearning Kurikulum
Video Sambutan Menteri Dikdasmen selama 9 menit
(Teks revisi 2)
Sambutan Menteri Dikdasmen:
Pertama-tama marilah kita bersyukur atas nikmat Allah subhanahu wa ta'ala yang terlimpahkan pada kita. Alhamdulillah pada pagi hari ini kita sekalian dapat bersama-sama meluncurkan program cetak biru transformasi digital pendidikan melalui Rumah Pendidikan dan rilis tahap awal super aplikasi Rumah Pendidikan versi beta dan peresmian ruang inovasi Rumah Pendidikan.
Saya tentu saja menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja untuk menyiapkan aplikasi ini. Ini satu hal yang kami laksanakan dengan semangat visi yang kita memang bekerja dengan sangat cepat, bergerak cepat dan alhamdulillah Rumah Pendidikan ini sudah dapat kita luncurkan bersama-sama dan bisa menjadi bagian dari layanan pendidikan yang mudah-mudahan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Rumah Pendidikan ini adalah nama baru yang memang diambil dari budaya yang kami bangun di Kementerian di mana kita berusaha untuk menjadikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini sebagai rumah pendidikan dan layanan publik yang ramah. Kemarin juga kami menyampaikan IBUA untuk para insan pendidikan yang santun tapi singkatannya apa nanti di pertemuan yang akan datang.
Transformasi digital ini adalah sebuah keniscayaan karena kita sekarang memang hidup dalam dunia digital "we are living in the digital age", era yang tidak mungkin kita hindari tapi juga era yang memang kita juga harus sanggup untuk beradaptasi dan menggunakannya untuk kepentingan-kepentingan yang bermanfaat.
Teknologi digital itu memang memiliki dua sisi. Yang pertama mempercepat semua akses dalam kita melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berbasis data dan analisis-analisis yang berbasis data. Tapi pada sisi yang lain juga memang memiliki dimensi yang kadang-kadang data itu jika tidak digunakan dengan bertanggung jawab juga dapat menimbulkan berbagai persoalan, baik dalam konteks penyelenggaraan pendidikan maupun dalam konteks kita mengambil kebijakan.
Ke depan memang kita harus terus bergerak mengambil policy berbasis data atau sering disebut dengan database policy di mana kita berusaha untuk memberikan data-data yang akurat, data yang valid yang memang tervalidasi dengan sebaik-baiknya. Tadi saya sudah melakukan tur sebentar dan ada bagian-bagian proses yang di dalamnya ada proses verifikasi dan validasi untuk memastikan bahwa data-data itu adalah data-data yang valid, data-data pokok yang memang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menjadi referensi dalam pengambilan kebijakan.
Saya sering bercanda dalam berbagai kesempatan, kita ini kadang-kadang menganggap data itu sebagai sesuatu yang remeh-temeh. Dulu saya waktu bersama dengan Pak Toni di Badan Akreditasi, saya sering minta data pokok pendidikan tapi yang dikirim pokoknya data, sehingga isinya tidak karuan begitu. Dan ini memang menjadi tantangan kita terutama misalnya tadi disampaikan kaitan antara dana yang sudah kita keluarkan dengan impact yang dirasakan oleh masyarakat dan juga dalam hubungannya dengan peningkatan kualitas pendidikan.
Ini menurut saya penting karena jangan sampai kita berhenti pada menyalurkan bantuan, menyalurkan berbagai macam kebijakan yang populis tetapi impactnya itu tidak luas dalam masyarakat. Saya sering mengatakan di berbagai kesempatan ketika misalnya para guru mendapatkan tambahan tunjangan sertifikasi itu juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas, baik kualitas di dalam bidang-bidang pedagogik maupun kualitas dalam kaitannya dengan bagaimana guru terlibat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan secara keseluruhan.
Saya sering bercanda jangan sampai ketika tunjangan naik yang naik hanya tunggangannya saja tetapi kinerjanya tidak meningkat. Ini menurut saya harus menjadi bagian dari upaya kita secara terus-menerus agar setiap rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah, setiap rupiah yang dipungut dari pajak rakyat harus semuanya bermanfaat dan digunakan sepenuhnya untuk kemajuan pendidikan dan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Digitalisasi juga bagian dari kebijakan dan prioritas program pemerintah Bapak Presiden Prabowo dan upaya kita untuk memberikan layanan pendidikan tidak hanya berbasis sekolah tapi juga layanan pendidikan yang juga berbasis teknologi digital. Kami dalam masa 3 bulan ini sudah berkunjung ke banyak provinsi dan banyak yang saya kunjungi di daerah-daerah 3T yang memang secara geografis tidak mudah kita memberikan layanan pendidikan formal yang berbasis sekolah.
Harus ada akses dan kemudahan belajar yang salah satunya dijangkau dengan teknologi digital ini. Karena itu maka digital learning dengan berbagai macam layanan yang memudahkan anak-anak kita belajar di mana pun dan kapan pun haruslah menjadi tantangan dan jawaban berikutnya. Sehingga transformasi digital ini tidak hanya menjadi teknologi yang hanya memberikan informasi satu arah tapi harus memberikan informasi yang dialogis sebagaimana pesan dalam kita melakukan teknologi digital itu. Kita tidak hanya memberikan data-data pasif yang kemudian diakses tanpa ada dialog.
Karena itu maka layanan-layanan digital yang memungkinkan murid-murid kita, anak-anak bangsa ini bisa belajar dengan mudah juga menjadi tantangan berikutnya dengan transformasi digital ini. Dan tentu semuanya tidak harus berbasis internet, semuanya tidak harus berbasis listrik. Ini juga menjadi bagian dari rencana kebijakan Bapak Presiden Prabowo yang berusaha untuk mengembangkan platform layanan pendidikan dan berbagai macam layanan untuk memudahkan belajar yang sekarang skemanya sedang kita susun bersama-sama.
Karena itu maka sekali lagi saya menyampaikan selamat kepada Ibu Sekjen selaku koordinator untuk program ini dan juga sebagai Kepala Pusdatin. Ini menterinya belum hafal portofolio Bu, nomenklaturnya belum hafal, masih jetlag sebagai Menteri jadi tidak hafal-hafal.
Saya menyampaikan terima kasih dan juga kepada tim yang telah mendukung program ini. Mudah-mudahan bapak ibu guru semua masyarakat dapat memanfaatkan data-data yang tersaji dalam rumah kita ini, Rumah Pendidikan ini menjadi data yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kalau tadi Bu Hetifah ada pantun, beliau tadi pantunnya menulis. Saya tidak sempat menulis tapi karena terinspirasi beliau berpantun tadi saya usahakan untuk pantun spontan karena oleh staf saya tidak disiapkan pantun.
Ini pantunnya:
"Indonesia negeri maritim
Selaksa pulau terbentang luas
Selamat kepada Pusdatin
Yang telah menyajikan data yang dapat diakses dengan mudah"
Ya namanya spontan tidak nyambung-nyambung sedikit tidak apa-apa yang penting rimanya masih oke ya Pak ya. Ya in dengan im pokoknya masih begitu.
Saya kira demikian dapat kami sampaikan dan sekali lagi terima kasih. Mudah-mudahan data ini sekali lagi dapat bermanfaat dan dimanfaatkan untuk memberikan layanan pendidikan bermutu untuk semua.
Nah kalau pantun terakhirnya ini saya sudah hafal di luar kepala karena saya sering ucapkan:
"Burung emprit burung merpati
Menari-nari di atas awan
Mohon pamit undur diri
Jumpa lagi di lain kesempatan"
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Berikut Dokumen 40 halaman Rumah Pendidikan 2025:
Video Rilis BluePrint Rumah Pendidikan 2025:
https://www.youtube.com/live/-L2S8pNCMkA?si=-sUCPRKr3Q5Nxjwt
No comments