Kabar Terkini

DeepLearning - Pendekatan Belajar Kurikulum 2025

 
DeepLearning
Pendekatan Belajar Kurikulum 2025



(Bagian 1)

Saya hanya menyampaikan beberapa hal yang menjadi kebijakan di Kementerian. Saya ingin mulai dari kebijakan yang mungkin beberapa waktu yang lalu agak viral ya agak viral ketika sebuah video yang di-upload oleh seorang hamba Allah itu sempat viral di sosial media.

 

Singkatnya ketika itu saya sedang mengisi ceramah subuh di salah satu mushola dan kemudian saya cerita-cerita tentang wawasan dan pandangan saya tentang pendidikan dan kemudian hamba Allah itu merekam dan mengupload ke media sosial yang ternyata kemudian viral ya itu tentang  ada yang menyebut kurikulum full-full begitu, kurikulum full full dan ada yang menyebut: ini Dia kurikulum baru dari menteri baru katanya begitu.

 

Jadi komentarnya macam-macam begitu tapi karena itu sudah menjadi konsumsi publik dan pada akhirnya juga saya harus memberikan penjelasan agar tidak terjadi mis-informasi dan juga tidak terjadi salah paham terkait dengan apa yang menjadi kebijakan kami, maka akhirnya kami memberikan beberapa penjelasan.

 

Tetapi poin yang ingin juga saya sampaikan dan juga resmi sudah kami sosialisasikan ke berbagai kesempatan bahwa tahun 2025, mudah-mudahan pada tahun pelajaran 2025-2026 itu, pendekatan Deep learning dapat diterapkan di satuan pendidikan. Ini memang sesuatu yang sebagian masyarakat mungkin masih dianggap baru walaupun dalam kajian keilmuan sesungguhnya deeplearning ini bukan sesuatu yang baru.

 

Nah, saya ingin memberikan penjelasan dalam kaitan ini yang pertama bahwa Deep learning itu bukan kurikulum. Deep learning itu adalah pendekatan dalam pembelajaran, bukan kurikulum.

 

Nah, terkait dengan kurikulum, kami di Kementerian belum mengambil kebijakan apapun sehingga kurikulum yang sekarang ini berlaku di sekolah-sekolah dan di Madrasah itu masih tetap dapat terus diberlakukan, baik yang menerapkan kurikulum K13 maupun yang menerapkan kurikulum Merdeka, semua semuanya masih bisa terus menerapkan dua kurikulum itu, sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

 

Bahkan kalau bapak ibu perhatikan penerimaan mahasiswa baru tahun 2025 juga secara eksplisit menyebutkan bahwa calon mahasiswa itu adalah mereka yang lulus dari satuan pendidikan tingkat menengah baik yang menerapkan kurikulum K13, maupun yang menerapkan kurikulum Merdeka. Jadi tidak perlu ada tidak perlu ada persoalan menyangkut penerapan kurikulum itu dan itu adalah hasil komunikasi dan koordinasi kami dengan panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri tahun 2025.

 

Nah yang kedua terkait dengan pendekatan, Deep learning itu sesungguhnya kalau saya baca berbagai referensi sudah mulai diperkenalkan di beberapa negara pada tahun 1976, saya waktu itu baru 10 tahun, berarti. Nah mungkin sebagian peserta webinar ini ada yang mungkin belum lahir ya, guru-guru muda mungkin belum lahir pada tahun itu sehingga bukan sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan.

 

Dan secara keilmuan Saya memang mulai menekuni Deep learning itu ketika kuliah S2 di Australia tahun 1995, sudah 30 tahun yang lalu. Kuliah pertama saya itu tentang tentang psikologi kognitif dan yang saya pelajari salah satunya adalah Deep learning itu sehingga Sekali lagi bukan sesuatu yang baru sama sekali.

 

Bahkan kalau nanti saya Jelaskan lebih lanjut terkait dengan Hasanah atau tradisi dan mungkin kita bisa menyebut “turots” yang berkembang dalam dunia pendidikan Islam banyak yang sesungguhnya di dalam tradisi pendidikan Islam itu sudah menerapkan Deep learning, hanya mungkin namanya saja yang berbeda begitu.

 

Kalau saya ingat guru saya dulu Itu kan menekankan pembelajaran yang mendalam beliau mengatakan al-ilmu fis sudur wa laa fis sutuur. Ilmu itu ya apa yang tertanam di dalam dada yang kita pelajari kita kuasai dengan baik kita internalisasikan dan kita amalkan, bukan apa yang tertulis di buku-buku.

 

Nah karena itu maka sebenarnya Deep learning itu ada irisannya dengan dengan filosofi pembelajaran dalam dunia pendidikan pesantren dan madrasah yang saya , saya kira itu menjadi bagian dari matkul lughot (pelajaran bahasa Arab) yang dulu kita hafalkan juga kan ketika masih belajar di di Madrasah karena itu maka sekali lagi sebagai pendekatan dia bukan sesuatu yang baru.

 

Nah saya sempat me-“Lounching” tentang Deep learning itu, ini boleh agak promosi pribadi gitu, Ketika saya pidato pengukuan guru besar di UINSA Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2020 saya menyampaikan tentang pendidikan agama Islam yang pluralistis, yang di dalamnya pa yang pluralistis itu di antara pemberlakuannya, ya meniscayakan adanya pendekatan Deep learning itu.

 

Saya berusaha untuk tidak menerjemahkan istilah ini karena khawatir penerjemahan itu justru tidak tidak bisa mewadahi apa yang dikehendaki dengan pendekatan ini itu mungkin tidak "syumuliah" tidak tidak menyeluruh sehingga saya tetap menggunakan istilah Deep learning sebagaimana sebagaimana konsep aslinya yang dalam pendekatan pembelajaran itu sering dibandingkan dua pendekatan yang lain yaitu "surface learning" dan "achievement learning".

 

Mohon maaf ini menteri kok malah bicara pembelajaran ya, mohon maaf bukan bicarakan kebijakan, tapi enggak apa karena menterinya tarbiah, jadi bicara teori pendidikan Boleh Pak kiai nggih.

 

Jadi kalau "surface learning" itu pembelajaran yang hanya di permukaan saja orang belajar itu hanya pada level "learning to know" Ya sekedar mengetahui saja. Pak Kiai menyampaikan tentang pemahaman itu masih pada level ini sebenarnya pasih pada level surface, jadi orang itu belajar, murid itu belajar mengumpulkan berbagai macam pengetahuan yang dia tidak mengerti maksudnya tidak mengerti kenapa dia harus mempelajari itu yang penting dia hafal dan Nanti pada saat ulangan itu bisa menjawab berbagai pertanyaan. Nah kira-kira begitu.

 

Nah "surface learning" itu seringkiali disebut dengan root learning pembelajaran yang dia sebenarnya hanya ya apa mempelajari fakta-fakta, misalnya ditanya Siapa ketua umum pergunu Nah itu kan memang hanya satu jawabannya kan Nah dan dia itu Prof Dr K.H Asep Safuddin Halim.  Ya sudah sekedar tahu saja . Kemudian ada pertanyaan Siapa menteri pendidikan dasar dan menengah, ya jawab saja Abdul Mukti sudah setelah itu sudah.

 

Tapi pembelajaran yang seperti itu itu, tidak memberikan dampak yang kuat, tadi Pak Kiai menyebutkan kaitannya dengan perubahan perilaku dan juga makna dari apa yang dipelajari oleh murid-murid.

 

Pak Kiai, izin saya sekarang mulai mempopulerkan Penggunaan istilah murid dibanding siswa gitu, dua-duanya boleh kita pakai, atau misalnya peserta didik tiga-tiganya boleh kita pakai ya. Tapi saya merasa lebih nyaman menggunakan istilah "murid" karena tidak perlu nanti menyebut misalnya kalau siswa kan ada siswi gitu, yang siswi kadang-kadang protes kok kami enggak disebut gitu kan misalnya begitu.

 

Karena itu supaya lebih mudah dan penyebutannya ini juga memiliki akar yang kuat dalam tradisi pembelajaran, khususnya di dalam tradisi pendidikan Islam, saya itu nyaman menggunakan istilah murid. Nah murid itu belajar pengetahuan saja, yang akhirnya kemudian ketika ulangan,  ya mungkin belajarnya itu ya mengerjakan soal saja sehingga guru itu sibuk memberi banyak soal dengan buku-buku LKS kan lembar kerja siswa yang akhirnya murid sibuk menjawab soal kemudian diberi nilai tapi kemudian apa dan mengapa dia mempelajari itu itu tidak cukup untuk kita membangun generasi yang "Alim" gitu KJA sekedar tahu tapi tidak pada level "Alim".

 

Nah sehingga fakta-fakta itu dalam teori belajar disebut dengan declarative knowledge declarative knowledge knowledge about fact pengetahuan tentang fakta-fakta nah ini penting bukan tidak penting tetapi tidak cukup tapi tidak cukup.

 

Nah yang kedua itu pendekatan disebut dengan "achievement learning" pembelajaran yang orang itu orientasinya itu pencapaian jadi yang penting saya dapat nilai Berapa skor saya berapa Saya ranking berapa dan sebagainya yang kadang-kadang dia itu semangat belajar untuk sesuatu yang nanti keluar dalam ujian yang tidak keluar tidak dipelajari kira-kira begitu jadi orientasinya memang memahami secara mendalam memahami secara secara luas gitu tetapi apa yang nanti keluar dalamji saja yang tidak keluar dalam ujian enggak usah dipelajari.

 

Nah karena orientasinya achievement itu kadang-kadang mohon. Maafkan kalau menjelang ulangan itu mencari bocoran soal mencari bocoran. Nah ada yang kalau istilah sekarang itu beberapa media itu punya program namanya bocor halus ini bocor halus apa enggak gitu kan kasak kusuk ya mencari bocoran soal gitu kemudian juga nanti ya kasak khusuk Juga misalnya ikut berbagai latihan mengerjakan soal gitu.

 

Ini juga tidak keliru Tetapi kalau belajar itu hanya untuk lulus ujian itu menurut saya mengurangi makna belajar jadi Pak Kiai menyampaikan bahwa ilmu itu menjadi ilmu yang bermanfaat gitu kalau dia tidak sekedar membuat kita ini mampu mengerjakan soal tetapi mampu memaknai dan memanfaatkan apa yang kita pelajari.

 

Nah karena orientasi achievement itu kemudian ukuran-ukuran keberhasilan belajar itu ya nilainya berapa kemudian nanti kalau sudah selesai ujian ya sudah g kan selesai Nah karena itu maka pembelajaran itu menjadi sangat banyak ulangan dalam teori disebut dengan examination reiden Mohon maaf ini istilahnyaiah arah mohon maaf karena istilahnya saya ambil dari teori-teori pendidikan di barat ujian melulu gituan melulu.

 

Nah ini juga perlu tetapi tidak segala-galanya karena itu maka diperlukan pendekatan yang memang orang belajar itu untuk mendapatkan ilmu bahkan sebagian teori menyebut dia sendiri yang menciptakan ilmu sering disebut dengan construction of knowledge nah bagaimana dia bisa menciptakan ilmu itu karena yang dia pelajari itu tidak Sesuatu yang hanya fakta-fakta tidak Sesuatu yang hanya berorientasi untuk dia lulus ujian tapi sesuatu yang membuat dia itu mendapatkan manfaat dari yang dia pelajari dan ini yang dalam tradisi di pesantren tradisi di pendidikan Islam itu seringkiali dikaitkan dengan ilmu yang bermanfaat ilmu yang bermanfaat.

 

Nah Deep learning itu meniscayakan sebuah proses di mana kita ini belajar itu untuk memang memperoleh ilmu memperoleh ilmu itu orientasi pertamawanya begitu sehingga karena itu maka dalam belajar itu informasi-informasi yang berupa fakta-fakta tadi itu bisa saja tetap diberikan tetapi harus diberi makna diberi makna Bagaimana informasi itu bisa berguna Jadi bukan dia fakta-fakta yang mati tapi fakta-fakta yang hidup nanti saya akan Jelaskan beberapa contoh sederhananya.

 

Karena itu maka knowledge yang tadi bersifat deklaratif itu bisa jadi menjadi ilmu yang prosedural kalau deklaratif itu knowledge about nah prosedural itu knowled.

 

Bagaimana misalnya begini seorang mau ke sekolahnya Pak Kiai Profesor Asep Saifudin ketemu alamatnya Mojokerto Mojokerto itu fakta Mojokerto itu fakta Saya berangkat dari Jakarta Jakarta itu fakta itu fakta Nah sekarang kemudian supaya bisa menjadi prosedur bagaimana kita hafal lokasi-lokasi dan tempat-tempat yang memungkinkan kita menuju Mojokerto nah ketemulah misalnya knowledge bagaimana saya menuju ke rumah dan ke pondok Pak profesor Kiyai Asep Saifuddin maka oke Naik pesawat ya oke naik pesawat setah naik pesawat.

 

Oke kemudian pesawat itu kan knowledge pesawat itu kan pengetahuan pesawat tidak boleh keliru dengan kereta api tidak boleh keliru dengan mobil tidak boleh keliru dengan sepeda k itu fakta ya fakta dan dia Konsep nah kita kemudian tahu bagaimana Oke kita ke bandara bandara itu juga fakta nah kemudian terus digunakan Nah di situ sebenarnya sudah mulai kan fakta-fakta itu penting tapi fakta kemudian menjadi lebih penting ketika dikajikan dalam hubungannya dengan makna saya mengetahui fakta-fakta itu gitu nah ini sederhananya begitu di situ sudah ada level di atasnya deklaratif namanya predural knowledge knowled about how Bagaimana Saya mengerjakan sesuatu Bagaimana saya bisa memecahkan masalah dan sebagainya.

 

Nah kemudian dalaming itu lebih dari itu ada Mengapa saya harus mempelajari nama-nama tempat kalau saya mempelajari nama-nama tempat dan tidak ngerti gunanya apa maka orang menjadi tidak termotivasi untuk belajar.

 

Nah ini dulu mirip ketika saya belajar madrasah dulu bersama guru-uru saya itu kan hanya suruh mehafalkan tapi kadang kita enggak dijelaskan gunanya apa kalau sudah tahu itu gitu misalnya saya dulu belajar misalnya fa'ala fi'il madhi maknane wues gawe

 

Bagian 2

Nah karena itu supaya tidak terlalu rumit dan panjang maka Deep learning itu pembelajaran yang kita tahu mengapa kita mempelajari kemudian kita juga tahu bagaimana cara mempelajarinya Karena beda mata pelajaran beda pokok bahasan cara mempelajarinya itu berbeda cara mempelajari sejarah itu beda Mempelajari matematika kan karena kita harus tahu karakteristik dari ilmu sejar itu seperti apa tadi saya berikan karakterk belajar itu seperti apa apa Ikal itu seperti apa itu kan beda karakternya dengan menghafalkan nzoman dalam misalnya Alfiah atau atau Jurumiah.

 

Beda kan Nah karena itu maka murid itu itu dibimbing. dalam Deep learning itu kalau mata pelajaran seperti ini kamu mempelajarinya bagaimana gitu prosesnya juga up dari bawah ke atas bukan selalu harus ikut guru seperti ini nah di situ kemudian ada proses di mana dalam pembelajaran itu dalam Deep learning itu ada proses namanya mindful learning mindful itu ada istilah Inggris lagi, saya belum tau bahasa Arabnya ya proses di mana murid itu terlibat dalam learning.

 

Itu satu proses di mana murid itu terlibat dalam proses belajar itu Mengapa dia mempelajari itu dijelaskan kemudian bagaimana dan kemudian kedua guru juga tidak berangkat dari teks saya ketika mempelajari mengenai Zoom mempelajari mengenai Zoom maka guru bisa saja mengajak murid untuk misalnya bertanya gitu siapa Sudah tahu tentang Zoom Zoom itu apa Zoom itu mulai ditemukan Kapan oleh siapa Bagaimana sistem kerja dari Zoom itu dan sebagainya Itu dieksplorasi dari bawah bawah sehingga sejak awal murid itu murid itu terlibat dalam proses pembelajaran.

 

Nah yang kedua kemudian murid itu menemukan makna dari yang dia pelajari kalau kamu itu sudah memahami Zoom bisa menggunakan itu apa manfaatnya untuk Anda apa manfaatnya untuk kegiatan pembelajaran Apa manfaatnya untuk seminar bahkan mungk Apa manfaatnya untuk ekonomi apa manatnya unuk Kembangan ilmu dan sebagainya sehingga meaning itu murid itu mempelajari saya belajar ini ternyata manfaatnya besar manfaatnya besar kalau kita belajar di pesantren gitu kan kita belajar ilmu-ilmu agama itu seringki kalau tidak dijelaskan itu orang terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya Tadi hanya sekedar tahu hanya sekedar lulus tapi kalau dia bisa menemukan manfaatnya Oh ternyata dulu yang diajarkan Pak Kiai itu ini yang manfaatnya sehingga banyak hal itu kemudian bisa digunakan pengetahuan itu untuk hal-hal baru yang mungkin tidak terjadi pada saat dia belajar pada saat dia belajar yang itu tadi.

 

Pak Kiai menyebutkan banyak ee murid-murid kiai yang Alhamdulillah sudah belajar di luar negeri itu saya yakin kalau bekal yang dari pesantren itu dipahami dengan mendalam enggak ada kesulitan tidak ada kesulitan dalam misalnya harus beradaptasi dengan situasi-situasi yang baru misalnya begini Kiai Ini sekedar cerita ilustrasi pentingnya meaningful learning itu suu saat saya itu terbang dari dari New Mexico ke Tokyo saya terbang dari New Mexico New Mexico itu mana ini fakta lagi ini New Mexico mana ini fakta New Mexico itu salah satu ini negara bagian di Amerika yang berbatasan dengan Meksiko sebagian besar penduduknya di situ berbahasa Spanyol daripada bahasa daripada bahasa Inggris.

 

Nah saya terbang hari jumat jam 12. saya terbang hari jumat jam 12.00 ke Tokyo Narita Tokyo Narita ke Jepang Tokyo Narita itu kan juga fakta lagi kan F itu fakta lagi kemudian saya terbang hanya sekitar 9 jam dari New Mexico ke ke Tokyo Narita itu saya berangkat hari Jumat Tapi saya tiba di Tokyo itu hari Sabtu.

 

Ini pengalaman itu enggak kebayang juga dulu waktu saya belajar termasuk ketika kuliah di I juga enggak kebayang ini kemudian orang kan bicara sehari itu 24 jam tapi dalam pengalaman saya enggak ada 24 jam sehari itu Iya kan enggak ada 24 jam Karena saya hanya terbang 9 jam dan sudah beda hari yang itu jamnya sama.

 

Nah kemudian pertanyaannya begini kalau saya harus salat kalau saya harus salat Saya salat apa ketika di pesawat itu misalnya orang belajar bicara misalnya salat itu Li kali dalam sehari Tapi kalau dalam situasi seperti saya itu saya salat apa di pesawat Nah apakah jamak qasar kalau Jamak qasar itu yang dijamak salat apa dengan apa kalau dikumpulkan l waktu misalnya nah mengumpulkan salat l waktu itu dasarnya apa.

 

Nah poin saya apa Bapak Ibu sekalian Saya tidak ingin kemudian membuat bapak ibu menjadi semakin pusing dengan ini bukan tapi contoh Bagaimana supaya yang dipelajari itu memberi bekal kepada murid-murid kita itu untuk bisa mengatasi berbagai macam persoalan yang itu tidak mungkin belum dia alami ketika dia belajar di Mojokerto atau dari ada yang diaji barang ada yang di Kudus ada yang di mana itu karena mereka harus menjadi warga dunia dan mungkin saja mereka akan menjelaja dunia.

 

Nah karena itu maka meaningful learning itu memberikan satu penekanan bahwa yang dipelajari itu penting yang dipelajari itu berguna yang dipelajari itu bermanfaat nah di situlah murid itu menjadi termotivasi ketika yang dipelajari itu bermanfaat dan kadang-kadang memang kita harus berani agak out of contex gitu ketika menjelaskan itu misalnya begini ya.

 

Ini cerita Masa lalu. Itu guru-guru saya itu hebat cara memotivasinya tapi kadang-kadang saya saya lihat cara memotivasinya juga perlu ditinjau ulang misalnya begini saya kan kalau Pelajaran Matematika itu kan enggak pintar ya engak pintar ya tinggi tertinggi nilai saya itu 7 apa Delapan gitu pernah malah waktu Mi itu ada satu nilai merah matematika 6 tahun sekolah itu satu nilai merah itu matematika saya kelihatan sedih itu sedihlah gitu kan dulu kan masih ada nilai merah kan tapi guru saya tuh menghibur saya Mukti enggak usah sedih Matematika itu tidak menjadi pertanyaan di alam kubur.

 

Gitu ya itu saya tidak sedih memang kemudianah ini kan hanya ilmu dunia tapi kalau hanya itu yang dipakai akhirnya murid tidak tidak termotivasi belajar matematika Nah sekarang ketika matematika menjadi kebijakan saya di pendidikan dasar menengah bahkan matematika bisa mulai diajkan di k TK itu saya mengatakan Matematika itu ilmu yang sangat penting bahkan di akhirat ilmu yang berlaku itu matematika Kenapa begitu nanti sebelum kita itu diputuskan masuk surga atau neraka itu kan ada Yaumul Hisab hari penghitungan Nah itu kan Matematika itu matematika kira-kira begitu.

 

Nah jadi cara kita memotivasi murid-murid kita itu harus aktual dan kemudian memang Oh iya ini penting misalnya begini lagi kan misalnya ketika kita salat menghadap kiblat Nah itu kan salat menghadap kiblat itu kan harus ada perhitungan Falak perhitungan Falak kalau dari dari Bu Inung ini posisi di mana Bu Inung Jakarta yaerto di Purwokerto nah Purwokerto apa menghadap ke Masjidil Haram itu berapa derajat kemudian sudutnya berapa kalau kita ambil misalnya antara sudut dari posisi menghadap ke barat dengan Utara itu berapa sudutnya itu kan Matematika itu kan matematika jadi kalau kita ingin salatnya itu satrol Masjidil Haram gitu selain juga dengan kita sudah niat mustakbilalqiblati kalau diu kan ditambahi ya mustqbilal kiblati adaan gitu kan Kalau kalau makmum ya makmum kan gitu kan jadi misalnya usoli fard Zuhri Arba rakaatin gitu kan, qiblati adaan makmuman lillahi taala, gitu Saya masih hafal kayaknya itu doa itu.

 

Nah itu kalau enggak ngerti matematika Enggak bisa itu gitu nah Lalu bagaimana hubungan matematika ini dengan Quran nah Quran kan menyebutkan di mana pun kamu berada faak Har di manaun kamu berada kamu harus menghadap Masjidil Haram sehingga Matematika itu itu ada hubungannya dengan memahami alquranah sehingga jangan sampai belajar Matematika itu disengage itu terpisah atau dengan ilmu-ilmu yang lain kalau ilmu yang dipelajari itu terpisah maka tidak menjadi mining dan tidak belajar yang mendalamah.

 

Karena itu maka saya buat con lagi matematika lagi misalnya di antara ayat yang disebutkan di al-qur'an eksplisit mengatur tentang pembagian waris gu itu kan eksplisit itu pembagian waris itu kan disebutnya eksplisit nah pertanyaannya kalau kita enggak ngerti matematika enggak bisaagi waris itu enggak bisa bagi waris kan kalau seorang suami meninggal punya seorang istri punya empat orang anak ya kan itu kan nanti beda ngitungnya dengan seorang suami meninggal punya seorang istri gak punya anak kemudian kalau anaknya itu laki-laki ada anak perempuan ngitungnya bagaimana Oke perempuannya dapat Asabah asabahnya mengikuti anak laki-laki tapi separuhnya separuh dari berapa itu kalau enggak ngerti matematika bagi warisnya keliru bagi warisnya keliru.

 

Poin saya apa banyak hal yang kita pelajari itu berkait dengan ilmu yang lain gitu saya agak banyak memberi contoh ini soal-soal agama karena ini kan komunitas Nu ya yang sangat kuat dengan agama misalnya air G kalau kita bicara fikih itu kan taharah awal-awalnya kan selalu kita bicara mengenai jenis-jenis air ya kalau kata Josua air ada banyak itu kan kata Josua kalau fikih itu kan air kan hanya ada tiga kan sederhananya kan kan ada tiga ya air yang mutlak yang suci mensucikan kemudian air mustakmal ya Suci tapi tidak mensucikan dan air yang najis atau Muta najis gu kan itu kan airnya jenis itu kemudian diberi contoh kan diberi contoh misalnya apa air suci mensucikan itu apa dulu dikasih contoh misalnya mohon maaf ya itu ya air laut gitu kan Suci mensucikan mungkin Sungai yang airnya Banyak tapi pertanyaannya Apakah air laut sekarang itu masih Suci mensucikan pertanyaannya kan begitu.

 

Nah nanti mungkin orang ahli kimia ini menjelaskan tentang itu termasuk dulu kita pelajari air Han itu juga termasuk Suci mensucikan kan Nah pertanyaan berikutnya Apakah air hujan sekarang itu masih Suci mensucikan karena kandungan polusi di awan itu itu tinggi sekali dan kemudian berbagai macam kotoran yang ada di awan itu kemudian jatuh ketika air hujan itu turun.

 

Nah ini kemudian menjadi aspek lain dalam Deep learning itu selain hubungan antar ilmu adalah pelibatan proses berpikir yang kita sering menyebut dengan critical thinking berpikir kritis nah pertanyaan-pertanyaan yang tadi dalam tanda engak nakal itu itu mungkin saja muncul ketika murid kita itu sedang mendengar penjelasan dari bapak ibu guru karena dalam proses belajar anak itu otaknya berpikir terlibat dia mencoba memahami yang disampaikan Pak Guru Seperti apa bu guru seperti Apa hubungan dengan pengalaman hidup saya seperti Apa hubungan dengan kebutuhan sekarang Seperti apa ke masa depan Seperti apa ini yang kemudian disebut dengan proses Deep learning itu.

 

Nah gitu nah sehingga karena itu maka dalam proses depling itu suasananya berjalin dengan sangat akrab sehingga pembelajarannya gembira Joyful Nah jadi mindful meaningful dan Joyful menyenangkan nah menyenangkan ini kan dulu sering ya sebelumnya kan ada istilah Paikem ya pembelajaran paik yang populer itu kan menyenangkan Menyenangkan itu kan dimaknai F learning cuma seringkiali karena beberapa pendidik itu kurang memahami akhirnya dimaknai sebagai funny learning melucu gitu yang melucunya itu kadang-kadang melucu yang tidak ilmiah dan tidak mendidik misalnya melucu dengan mohon maaf misalnya body shaming istilah sekarang itu Eh si Kuntet begitu kan misalnya begitu ya Eh si hitam gitu itu kan body shaming yang orang belum tentu suka dengan itu.

 

Kanah meluc karena itu Joyful n dalam beberapa mungkin ada irisannya dengan F learning Tetapi lebih dari itu pembelajaran itu menjadi menggembirakan karena murid antusias Kenapa murid antusias karena dia merasa terlibat dia merasa dihargai dalam proses itu karena itu dalam Deep learning itu guru tidak boleh menunjuk kepada murid yang sama semua murid harus diperhatikan Jangan murid itu saja jangan murid yang itu saja sekarang itu maka dalam mind itu ada proses di mana semua murid harus dihargai bahwa dia hadir itu di betul-

 

 

 

Bagian 3

Kanah meluc karena itu Joyful n dalam beberapa mungkin ada irisannya dengan F learning Tetapi lebih dari itu pembelajaran itu menjadi menggembirakan karena murid antusias Kenapa murid antusias karena dia merasa terlibat dia merasa dihargai dalam proses itu karena itu dalam Deep learning itu guru tidak boleh menunjuk kepada murid yang sama semua murid harus diperhatikan Jangan murid itu saja jangan murid yang itu saja sekarang itu maka dalam mind itu ada proses di mana semua murid harus dihargai bahwa dia hadir itu di betul-betul hadir tidak sekedar dipanggil ketika mau masuk pelajaran kemudian dipanggil namanya dan kemudian setelah itu enggak pernah disebut sama sekali bukan begitu kehadiran dia harus dimaknai pengalaman dia dalam hidup itu harus diberi ruang untuk dia menyampaikan itu mindfulnya di situ tapi juga termasuk dalam mindful itu murid diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dengan tujuan belajar seperti ini kira-kira anda sudah menguasai seberapa sudah menguasai seberapa nah kemudian kekurangan Anda di mana itu murid tahu sebenarnya cara melihat dirinya itu tahu dan guru enggak usah memberikan vonis enggak usah memberikan vonis kamu itu begini salah salah salah enggak bimbing mereka untuk menemukan kekurangannya di mana kelebihan di mana terus dibimbing lagi kalau kamu merasa di situ kurang caranya bagaimana diberi kesempatan dia untuk itu sehingga dalam proses mindful itu ada proses reflectionah refle itu bahasa agamanya itu zikir zikir itu kanullah kalau dia sudah berbuat salah dia ngerti salahnya di mana dia ngerti cara memperbaikinya itu kan mindful learning sebenarnya gu itu mindful learning sehingga karena itu maka dalam proses mindful learning itu murid itu juga dibimbing bimbing terus kemudian terlibat nah sehingga dengan cara seperti itu dia tahu bagaimana memperbaikinya nah dalam teori ini ada dua teori namanya di sini sudah namanya metaognitive learning metakognitif belajar di mana murid itu tahu apa yang dipelajari kekurangannya di mana cara memperbaiki di mana dan evaluasinya ada namanya evaluasi solo bukan evaluasi mojokerta atau Surabaya Solo itu intingkatan dari self observe learning outcome self observe outcome jadi dia melakukan observasi diri dari hasil belajar yang dia pelajari nah gitu Nah itu mindfulnessnya itu di situ nah kemudian meaningfulnya Oh saya belajar ini gunanya ini saya belajar ini gunanya ini dan seterusnya sehingga nanti ada penerapan ilmu di berbagai TS penerapan ilmu di berbagai situasi tadi saya contohkan beberapa dalamanya dengan ilmu-ilmu agama Sehingga tadi saya contohkan orang belajar al-qur'an hadis itu tidak berarti terpisah dari matematika orang belajar Quran hadis tidak berarti terpisah dari misalnya fisika tidak juga terpisah dari misalnya ilmu biologi gitu kan terkait itu gitu Nah di sinilah sebenarnya ketika Quran bicara mengenai tumbuh-tumbuhan itu kan ada tumbuhan yang marusat dan giriru marrusyat gitu kan Tumbuhan yang buahnya itu ada di atas dan tumbuhan yang Buahnya ada di bawah itu kata al-qur'an begitu nah guru itu mengeksplorasi muridnya coba berikan contoh buah-buah yang tanaman-tanaman yang buahnya di atas itu kan murid diajak terlibat diajak terlibat kemudian menjelaskan nah ayatnya dia hafal contohnya dia temukan dan seterusnya ini nanti jadi pelatihan mindful learning ini enggak jadi bicara kebijakan ini mohon maaf Nah di situ kemudian dia menemukan Oh ternyata asyik ya gitu asik ya saya mempelajari Ternyata saya menghafal ayat ini pemahamannya dia tentang ayat semakin mendalam kaitannya dengan ilmu biologi juga dia miliki kemudian nanti dibimbing lagi nah bagaimana supaya kita bisa hidup sehat ya makan buah Quran kan menyebutkan begitu usnya itu Diat dia menjadi menyenangkan Kara yang dipelajari ternyata berguna dalam kehidupannya yang dipelajari itu Pak k menyampikan itu menjadi modal dia untuk bisa bekerja Dia bisa bertahan hidup modal dia untuk mendapatkan penghidupan dan kehidupan seingga mengajarinya diu dan yangkan ituain atau keterampilan-keterampilan teknis itu juga perlu diajarkan soft skill keterampilketerampilan transfer transform transform kalau transfer itu kan dari a masuk keluar A itu transfer kalau transform masuk a keluarnya bisa aaksen bisa bentuk-bentuk lain dari a ituah tadi saya contohkan misalnya mempelajari fiil gurunya mencto hanya dengan lafaz faala nah kemudian bisa jadi kan kalimatnya dalam bentuk fi'il yang lain sama-sama fiil mad tapi tidak faala misalnya apa ea kemudian contoh lagi misalnya apa E jaala dan lain-lain gitu misalnya itu itu transformasi sehingga karena itu dia bisa melakukan proses apa yang kita sebut dengan kreativitas mengembangkan yang di pelajar dulu kan kalaubicara fi'il fail maf'ul kan selalu doroba zaidun kalban gitu kan bisa enggak zaidnya diganti Robert bisa enggak zaidnya diganti dengan Mukti kan bisa transformasinya ada di situ nah kemudian karena dia bisa melakukan itu maka dia merasa senang belajar senang belajar karena dipelajari berguna bermanfaat bisa mendapatkan sesuatu yang baru ada pencerahan ada dia dihargai dan sebagainya kira-kira begitu di planing itu Nah kalau nanti ini sudah diterapkan maka ada dua implikasi nah ini akhir dari ceramah saya pertama jumlah materi pelajaran memang harus dikurangi Bapak Ibu mata pelajarnya tidak dikurangi kalau mata pelajarnya dikurangi nanti ada guru yang kehilangan jam mengajar repot enggak bisa memenuhi tuntutan sertifikasi ya ada guru kehilangan mata aran nanti bisa bermasalah ini saya lihat di chatting ada Bu juga ikut di zoom ini Terima kasih Prof n kalau ada di layar mungkin bisa menunjukkan muka sebentar kemudian juga ada eh beberapa tokoh lain yang hadir di sini nah ada Prof Nun ini Bu Dir gtk ini yang nanti urusannya dengan pelatihan guru Seminar ini pak dihadirile Pak karena pentingnya pergunu dan pentingnya seminar iniasih nanti mata pelajarannya tidak dikurangi tapi muatannya yang dikurangi muat dikurangi Jadi kalau misalnya dalam satu pokok satu mata pelajaran semester 1 misalnya kajiannya itu ada 10 pokok bahasan mungkin nanti dikurangi menjadi 7 atau mungkin en tapi atau tu itu yang memang betul-betul sangat penting sehingga guru nanti tayang searang kan pelajarnya masih Kejar Tayang kan yang sudah diajarkan gitu bahkan mungkin yang masih menetapkan Apa kmm itu kriteria ketuntasan minimal kan itu masih kedar-ar ini belum 75% ini nanti ketemu pengawas waha itu maka dengan ini nanti gak perlu kejar-kejaran itu nah sehingga denganing ini memang mungkin nanti akan ada perubahan menyangkut konten menyangkut konten mata pelajarannya tap tetapi muatan dalam mata pelajaran itu nanti akan dikurangi sekarang kita masih dalam proses sekarang pengkajian Deep learningnya itu sudah sudah selesai laporan yang saya terima nanti akan dilaporkan ke saya sebagai Menteri dan nanti kan akan kita lihat kajian-kajian akademiknya sudah kemudian apa pendekatannya secara metodologi juga sudah tinggal nanti kalau sudah selesai muncul Peraturan Menteri nanti pelatihan gurunya akan Seperti apa ini nanti akan ada sesuatu yang baru di bawah kepemimpinan Profesor Nuno untuk pelatihan-pelatihan guru akan ada pelatihan Deep learning nah kemudian yang yang terakhir kalau ada pelatihan ini senang apa enggak ya guru-guru ini ya Saya kira guru-guru senang ya pelatihan senang pak menteri karena itu keikutstaan dalam pelatihan nanti dihitung sebagai dalam pemenuhan 24 jam jadi bapak ibu guru ini terakhir ya Sesuai dengan apa surat edaran yang sudah kita sepakati dengan Badan Kepegawaian Negara bapak ibu guru tidak perlu harus mengajar 24 jam tatap muka itu jadi tatap mukanya itu tidak harus 24 jam boleh 9 boleh 12 boleh 16 pemenuhan 24-nyaah itu bisa melalui ikut pelatihan kan guru yang sudah sertifikasi harus ikut pelatihan berapa Bu Nunu 20 jam 20 jam ya atau berapa itu nanti itu dihitung ikut pelatian itu dihitungasi seperti menjadi pengurus pergunu itu bisa dihitung nanti sebagai konversi pemenuhan 24 jam Nah nanti kemudian membimbing mendampingi murid itu juga dihitung n sudah disiapkan konsepnya oleh prof n itu sehingga nanti ketika ada murid yang tidak salat itu guru engak boleh mendiamkan karena nanti guru itu masing-masing punya murid bimbingan kalau di dosen itu istilahnya penasihat akademik Nah nanti di sekolah-sekolah juga ada guru-guru yang punya bimbingan murid itu nanti mengawasi ini kok anak saya bimbingan saya enggak belajar ini kok dia seperti kalau dan sebagainya itu nanti dihitung juga sebagai bagian dari Konversi pemenuhan dari 24 jam jadi bapak ibu dengan peraturan yang baru itu tidak perlu harus jadi guru yang door to door ee madrasahal Madrasah gitu hanya memenuhi 24 jam Nah nanti tetap saja istikamah Gitu Ee guru yang mengajar di satu sekolah saja pemenuhan 24 jamnya itu dari berbagai tugas lain yang melekat dalam profesiku Nah saya kira begitu untuk Deep lening dan Mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan ternyata Saya sudah bicara hampir 1 jam ini dan dikasih tahu protokol kalau saya harus segera selesai karena harus segera ke bandara tapi poin saya Bapak Ibu sekalian itu kira-kira strateginya deploning seperti itu sehingga apa yang selama ini berkembang dalam tradisi pendidikan agama mempelajari ilmu yang mendalam ilmu fudur W Fur gitu kemudian ya ilmu yang bermanfaat gitu ilmun nafiun ilmu yang bermanfaat juga bisa kita capai dengan cara itu dan kemudian kita belajar bukan untuk lulus lulus tapi untuk mendapatkan ilmu karena kalau untuk lulus itu bisa jadi nyontek supaya dia lulus itu kan begitu kan bisa jadi dia curang cari bocoran tadi Tetapi kalau orientasinya ilmu keluar atau tidak keluar dalam ujian dalam tes dia belajar nah yang super terakhir Pak Kiai Profesor eh asep kami menyampaikan Terima kasih masukannya dan sebenarnya kami juga sudah sudah 95% ya apa mengkaji tentang ee ujian itu sudah 90% dan nanti akan ada format baru yang barangkali berbeda dengan sebelumnya berbeda dengan sebelumnya dan bagaimana bentuknya ya tunggu sampai ada pengumuman resmi dari kami tapi masukannya saya sangat mengapresiasi dan juga pergunu yang juga selama ini beapa kali kesempatan dialog-dialog di Kementerian juga selalu hadir dan menjadi Mitra strategis kami dalam memajukan pendidikan bermutu untuk semua ya dengan cara begitu dengan Deep learning itu mudah-mudahan pembelajarannya menjadi lebih berkualitas pembelajaran yang berorientasi kualitatif bukan kuantitatif dan juga bukan achievement sekedar lulus ujian tapi memang belajar di mana kita melakukan transfer knowledge dan transformation of knowledge gitu supaya murid-murid kita ini semakin termotivasi untuk belajar dan apa yang dipelajari bermanfaat untuk kepentingan dia pribadi dan juga bermanfaat untuk kepentingan ee memajukan bangsa dan memajukan negara saya kira begitu Ibu moderator Mohon maaf saya tidak bisa ikut berlama-lama bertanya jawab mudah-mudahan ee pertemuan pertama dengan pergunu ini bermanfaat danemudahan pada waktunya ketika Deep learning ini nanti diterapkan bapak ibu guru khususnya keluarga besar pergunu dan seluruh peserta webinar ini juga nanti bisa bisa menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah bapak ibu masing-masing Saya kira demikian dan eh satu lagi informasi saja tidak terkait dengan tapi pendidikan karakter Kemarin kami baru sajaing tuju kebiasaan anak Indonesia Hebat ini juga bagian dari kebijakan baru dalam rangka membangun generasi eh kuat dan membangun pendidikan karakter kemudian juga ada senam Indonesia hebat yang ini timnya Bu Nunuk yang merancang dari eh Balai Besar Guru Olahraga Senamnya sudah kita launching dan hanya 10 menit itu bisa kita ajarkan di sekolah-sekolah di Madrasah sebelum pembelajaran dimulai jadi ee sebelum masuk kelas itu dimulai dengan senam namanya senam Indonesia Hebat kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian doa

 

 

Bagian 4

sebelum pembelajaran dimulai jadi ee sebelum masuk kelas itu dimulai dengan senam namanya senam Indonesia Hebat kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian doa bersama baru masuk kelas itu yang nanti akan menjadi kebijakan kami di tahun 2025 dan sudah ada surat edaran yang nanti kami tandatangani bersama antara menteri Kementerian menteri pendidikan dasar dan menengah kemudian menteri dalam negeri dan Insyaallah juga Menteri Agama jadi ditandatangani bertiga sehingga tu kebiasaak Indonesia hebat itu sekaligus juga senam anak Indonesia Hebat juga menjadi kebijakan pendidikan dasar menengah dalam rangka membangun generasi yang kuat generasi yang memiliki karakter dan generasi yang mudah-mudahan bisa menjadi pelanjut perjan kita di masa yang akan datang Saya kira demikian mohon maaf tidak ada waktu untuk saya bisa bertanya jawab walaupun saya tahu yang angkat tangan sangat banyak mudah-mudahan angkat tangannya bisa disimpan untuk pertemuan kita yang akan datang begitu ya Bapak Ibu sekalian Mohon maaf saya izin tutup dengan ikhtitam NU wallahul muwafi alalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

 


No comments

Featured Post

DeepLearning - Pendekatan Belajar Kurikulum 2025

  DeepLearning Pendekatan Belajar Kurikulum 2025 https://www.youtube.com/watch?v=3XC1j6RRqMg (Bagian 1) Saya hanya menyampaikan beberapa...