Kabar Terkini

Berbuka & Sahur dg yg Halal dan Baik


Berbuka & Sahur dg yg Halal dan Baik.

Oleh Mendikdasmen : Abdul Mu'tie

Sumber
Link Kemendikdasmen:
https://www.youtube.com/watch?v=JvrZl2yxYJg


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, wassalatu wasalamu ala rasulillah wa alihi wa ashabih.

Amma ba'du, pemirsa di mana pun anda berada, semoga semua tetap sehat walafiat dan tetap bersemangat dengan stamina spiritual dan stamina fisik yang tinggi untuk kita menunaikan ibadah puasa pada tahun ini.

Pemirsa, di dalam Al-Qur'an kita diperintahkan oleh Allah untuk makan dan minum, tapi makan dan minum itu adalah makan minum yang halal dan thayib. Quran menyebutkan: "Kulu mimma fil ardhi halalan thyyiba" (Makanlah semua yang ada di bumi ini yang halal dan yang thayib).

Tuntunan Quran ini punya dua makna penting. Yang pertama, pintu masuknya adalah halal. Halal itu dalam istilah lain bisa disebut sebagai lawful yang dibolehkan menurut agama. Kemudian yang kedua adalah thayib. Thayib itu artinya baik, thayib itu artinya bermanfaat, thayib itu artinya bersih.

Halalan thayyibah itu satu paket, bukan halalan wa thoyyiban, bukan halal dan thayib, tetapi harus halal dan thayib itu satu paket. Sehingga karena itu, maka yang pertama adalah makanan yang halal yang lawful. Halal itu dalam definisi saya ada empat:

Yang pertama, halal secara material zatnya itu halal. Yang kedua, halal pada saat memprosesnya. Pada saat memprosesnya harus halal. Kemudian yang ketiga, ini yang saya kira penting: halal dari cara mendapatkannya. Bisa jadi makanan yang secara material ini halal, tapi mendapatkannya dengan cara yang haram, misalnya dengan cara korupsi, dengan cara mencuri, itu menjadi tidak halal walaupun materialnya halal. Yang keempat, halal pada saat mengkonsumsinya.

Karena itu, maka kita diperintahkan makan dan minum, tetapi jangan berlebih-lebihan. "Kulu  wasyrobu wa tusyrifu", jangan berlebih-lebihan kalau makan.

Oleh karena itu, kalau halal tadi itu lawful, maka thayib itu artinya sehat (healthy). Makanan yang sehat, karena ada makanan yang halal tetapi tidak menyehatkan. Bentuk ukuran sehat ini ada ukuran sehat yang bersifat umum, ada ukuran sehat yang bersifat khusus. Yang bersifat umum mungkin bisa kita lihat dari sisi kandungan gizinya, kandungan nutrisinya. Tetapi sesuatu yang dia halal dan nutrisi yang banyak kandungannya itu belum tentu bagi orang-orang tertentu. Mereka yang sedang hipertensi, misalnya, maka dia dianjurkan untuk tidak memakan atau mengkonsumsi makanan yang mengandung garam yang tinggi atau makanan yang beresiko terhadap kesehatan kita. Karena kalau akibat dari kita mengkonsumsi itu justru kita semakin tidak sehat, maka dia tidak tidak toyyib.

Nah yang ngukur ini kita sendiri, mungkin sebagian bisa dibantu oleh dokter.

Kemudian yang ketiga adalah bagaimana kita ini tidak berlebih-lebihan, tidak isyraf, tidak berlebih-lebihan. Karena seringkali kalau bulan Ramadan begini kan biasanya ada buka bersama, kemudian makannya itu prasmanan, ambil sendiri-sendiri. Itu semua diambil sampai ujung, kemudian ternyata kebanyakan itu isyraf. Dan itu menjadi paradoks selama puasa. Kita berusaha untuk bagaimana setan itu tidak mengganggu kita, tapi ternyata kita melaksanakan amalan setan pada saat berbuka dengan cara makanan yang berlebih-lebihan yang isyraf.

Karena itu, empat prinsip dalam halal tadi itu - halal secara material, halal secara proses, halal cara mendapatkan, dan halal secara mengkonsumsi - itu kesemuanya adalah bagian dari tuntunan Islam agar kita tidak mengkonsumsi secara berlebih-lebihan.

Lalu apa hubungannya dengan puasa? Kita puasa itu kan ibadah yang kita itu tetap dibolehkan makan dan minum di malam hari. Ayatnya menyebutkan: "Makan dan minumlah kamu sehingga jelas bagi kamu benang hitam dari benang putih". Benang putih dengan hitam ini jelas waktunya. Maksudnya, kapan Minal Fajr itu adalah waktu fajar, kemudian setelah itu kamu sempurnakan puasa, kamu sempurnakan puasa sampai masuk waktu malam.

Sehingga karena itu, maka Quran memberikan kepada kita tuntunan agar selama berpuasa ini ritme makan kita itu diatur: makan ketika berbuka, makan ketika sahur, kemudian setelah itu kita tidak makan dan minum sampai masuk waktu.

Karena itu, makan penting sekali selama Ramadan ini agar kita punya stamina yang sehat. Kita makan yang sehat dan bergizi, yang halal dan thayib, tidak berlebih-lebihan, dan kemudian kita bisa tetap memiliki stamina untuk kita berpuasa dengan sempurna pada saatnya kita berbuka.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kesimpulan :

Berbuka sahur dg yg halal dan baik
(abdul Mu'tie)

halal dan toyyibah

toyyibah/baik, artinya:

1. benar materialnya


2. benar prosesnya


3. benar cara dari mana. mendapatkannya


4. benar *dosisnya* , saat konsumsinya tidak berlebihan

*Sumber*
*Link Kemendikdasmen:*
https://www.youtube.com/watch?v=JvrZl2yxYJg


No comments

Featured Post

Berbuka & Sahur dg yg Halal dan Baik

Berbuka & Sahur dg yg Halal dan Baik. Oleh Mendikdasmen : Abdul Mu'tie Sumber Link Kemendikdasmen: https://www.youtube.com/watch?v...